Written by Bagus BT Saragih, The Jakarta Post, Jakarta | Headlines | Wed, January 22 2014, 9:12 AM
Translated by Sri Rejeki , Thrusday 23 January 2014, 11.52 am
Bencana banjir yang menerjang Ibukota Jakarta menjadi test lakmus untuk Gubernur Joko Widodo untuk menentukan sekali - menghalangi politisi dari Surakarta, Jawa Tengah pantas untuk dipilih menjadi presiden.
Analis mengatakan bencana, dan bahkan usaha untuk memberikan lumpur kepada Gubernur, biasa dikenal dengan Jokowi, untuk klaim kritiknya adalah kegagalannya untuk mencegah banjir, tidak sepenuhnya melukainya.
Dengan beberapa bagian kota tetap kebanjiran dan ribuah penduduk kehilangan tempat tinggal, saingan dari Partai PDI Perjuangan mengambil keuntungan dari krisis ini dan telah membesarkan serangan terhadapnya.
Sebagai contoh pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) dan kandidat presiden terdahulu, Amien Rais, meminta Jokowi untuk meminta maaf karena banjir yang parah.
Sementara mengakui bahwa tidak ada seorang pun menghapuskan banjir dari Jakarta dalam waktu yang dekat, Amien berkata bahwa tawaran untuk meminta maaf akan menjadi simpati untuk Jokowi.
Pengacara Ruhut Sitompul menerangkan bahwa Partai Demokrat yang berkuasa juga menuduh Jokowi gagal untuk memenuhi janji pemilunya.
"Orang Jakarta memilihnya karena janjinya untuk mengakhiri banjir dan kemacetan di Jakarta. Tapi yang kita lihat saat ini adalah mereka memburuk. Ok, kini kita semua tahu bahwa kualitas Jokowi yang sesungguhnya ," terang Amien Rais.
Serangan - serangan itu, terang analis, tidak akan mengacaukan elektabilitas Jokowi untuk sejumlah alasan.
"Pertama, banjir di Jakarta merupakan permasalahan lama dan itu telah menjadi permasalahan pusat sejak lama. Kedua, permasalahan tidak ekslusif untuk Jakarta. Banyak provinsi lain di Indonesia juga terkena bajir," terang Direktur Eksekutif Barometer Indonesia Muhammad Qodari pada hari selasa.
Permasalah yang juga menjadi pertanyaan adalah apakah Jokowi dilihat sedang melakukan hal yang benar untuk mengurangi bencana dan memenuhi kebutuhan dari korban bajir.
"Masyarakat di Jakarta sekarang sedang mengamati usaha Jokowi untuk mengurangi bencana, menangani korban dan mengambil langkah cepat untuk mengurangi banjir. Diwaktu yang bersamaan, kebijakan yang terdahulu dan usaha untuk mengantisipasi bajir, seperti renovasi bendungan dan normalisasi sungai, sekrang sedang dievaluasi," terang dia.
Direktur Eksekutif pol Tracking Hanta Yuda mengatakan bahwa kepekaan masyarakat terhadap Jokowi tidak akan terkena dampak negatif oleh kinerjanya dalam mengangani banjir ini. "Penelitian kita menunjukkan bahwa faktor yang akan memberikan dampak terbesar terhadap pendapat publik dari partai politik tertentu atau sosok adalah korupsi, bukan banjir."
Hanta mengakui bahwa media, memiliki peran yang signifikan dalam menggiring pendapat, akan menghasilkan laporan negatif tentang Jokowi. "Tapi itu tidak akan menjadi pengaruh yang besar, pemberitaan dalam jumlah besar yang positif sejak dia menjadi gubernur setahun yang lalu," terangnya.
Politisi PDI P juga merespon dingin terhadap kritik tersebut.
"Jika Jokowi diserang menggunakan permasalah banjir, itu hanya akan membuatnya bekerja lebih keras," terang Politisi senior dari PDI P Hendrawan Supratikno.
Dia mengulangi bahwa bajir di Jakarta juga melibatkan banyak pihak, sebagian dari pemerintah pusat dan pemda sekitar, seperti banten dan Provinsi Jawa Barat.
Dia mengulangi bahwa bajir di Jakarta juga melibatkan banyak pihak, sebagian dari pemerintah pusat dan pemda sekitar, seperti banten dan Provinsi Jawa Barat.
Sebuah survei yang dilakukan oleh Harian Kompas menemukan bahwa elektabilitas Jokowi bertahan pada 43,5 % di bulan Desember, membuatnya menjadi kandidat presiden yang paling potensial. Di survei yang dilakukan bulan November, Pusat Studi Internasional dan Strategi menemukan bahwa pemilihan diadakan pada hari survei, Jokowi akan aman diskitar 34 % dari suara rakyat.
Jika media sosial akan digunakan untuk mengukur sentimen publik terhadap Jokowi, publik kelihatan akan semakin terpolarisasi dengan perdebatan sengit netizen terhadap jatuhnya Jokowi dan prestasinya dalam menangani banjir. Itu tinggal dilihat jika banjir dapat menjadi jalan tol untuk rating Jokowi.
Tidak ada pengumpul suara yang telah melakukan survei terhadap elektabilitas Jokowi sejak banjir menerjang ibukota Jakarta, tapi Hanta dan Qodari mengakui itu mungkin menurunkan ratingnya cukup tajam.
Jokowi tetap menempati peringkat nomor 1 untuk survei kandidat yang paling potensial meskipun PDI P elum menunjuknya secara resmi untuk mewakili partai di pemilihan presiden.
SekJenPDI-P Tjahjo Kumolo sebelumnya mengatakan serangan politik terhadap Jokowi dapat menjadi bahwa itu lebih baik untuk partai untuk menunda menominasikannya, sementara beberapa pengumpul suara mengatakan bahwa penominasian dini dapat meningkatkan elektabilitas PDI P pada pemilihan legislatif bulan April.PDI-P’s electability in the upcoming legislative election in April.
No comments:
Post a Comment