Tuesday, 16 July 2019

SIAP Solo Bootcamp 2019

Kali ini saya akan membahas tentang kegiatan yang saya ikuti beberapa waktu lal. Nama kegiatan itu adalah SIAP "Social Innovation Acceleration Program" yang merupakan sebuah program yang dilaksanakan untuk mendampingi para pelaku UMKM, baik itu yang sudah, sedang berjalan atau sedang merintis. Jujur, awalnya saya belum ada gambaran tentang program ini. Apa outputnya, apa yang akan dilakukan dan manfaatnya bagi para pelaku UMKM dan staff mereka. 

Pertama, kami dipertemukan dengan teman-teman yang memiliki mimpi yang sama untuk mengangkat orang-orang di sekitar mereka. Ada yang fokus di pemberdayaan perempuan, kaum disabilitas dan pemuda. Setelah itu, kami dihadapkan dengan "WHY" kami. Menurut Simon Sanek, WHY itu merupakan inti dan bagian terkecil setelah "HOW" dan "WHAT". Jadi, "WHY" itu berada di paling dalam, seperti inti bumi. Menurut saya, "WHY" kalau diterjemahkan ke dalam SE (Social Enterprise) adalah kenapa kita melakukan hal tersebut dan siapa yang kita tuju. "NOT WHAT YOU DO BUT WHY DO YOU DO IT".

MOR-FOR-LESS-VALUE

Spectrum SE:
1. Build
2. Re-define
3. Transform
Dari tiga spectrum di atas, SE kalian masuk ke spectrum yang mana sih? Apakah build (ide), re-define (sdh ada prototypenya), atau transform?

SE Impact Management:
1. Measure: incomes, expenses, customers
2. Manage: financial, people management, productions, stocks
3. Maximise

Classification:
1. Must Have (MH)
2. Good To Have (GTH)
3. Additional (ADD)
Klasifikasikan solusi yang SE kalian tawarkan ke dalam tiga kelompok solusi di atas.

INPUT > ACTIVITIES > OUTPUT > OUTOME > GOALS
Output : business oriented
Outcome: revenue and social oriented

Differentiate between GOALS 1.0 (business-oriented) and 2.0 (with social aspects).

Deciding the parameter for your SE outcome.

What are the ideal impacts of your SE?

Is there any innovation in your SE?

Why do you make innovation?

How many innovations do you do this year?

What are the impacts on your customers and your SE?

FACTORS:
1. Desirability
2. Feasibility
3. Impact

VALIDATIONS:
1. Customer journey
2. Concierge

RESPONDENTS:
1. Unconverted leads
2. One hit customers
3. Loyal customers

MATRIX:
1. Acquisition: number of people who visit your website, social media or shop (online and offline)
2. Activation: number of people who use your SE products (buy, eat, buy and eat, wear, buy and wear, etc.)
3. Retention: number of people who buy and re-buy, eat and re-eat your SE products
4. Referral: number of people who refer your products to others
5. Revenue: margin you will gain







Inkubator Bisnis PSP KUMKM DINKOP JATENG 2019

Perjalanan dan pengalaman yang saya lalui sedikit mengubah pemikiran saya. Semakin ke sini, semakin banyak masyarakat Indonesia yang mampu merasakan dunia pendidikan tinggi. Dengan semakin banyaknya tenaga kerja terdidik akankah diimbangi dengan tenaga kerja terampil dan peluang kerja? Tentunya kita pribadi dapat menilai hal tersebut, bukan?

Melihat banyaknya pencari kerja, sumber daya alam yang tersedia di Indonesia serta peluang pasar, saya memiliki ide untuk mengembangkan prototype usaha yang sudah ada ke ranah sociopreneur. Melakukan usaha tapi tidak hanya untuk diri pribadi, tapi juga untuk lingkungan. Dengan niat seperti itu dan dengan ijin Tuhan YME, alhamdulillah kami masuk dalam program inkubator bisnis PSP-KUMKM dengan Dinas Koperasi dan UKM Jawa Tengah yang dilaksanakan pada tanggal 16-19 Juli 2019.

Program ini merupakan rangkaian dari kegiatan inkubator yang akan dilakukan dalam kurun waktu beberapa bulan ke depan. Bersama dengan 24 pelaku UMKM lainnya, kami akan belajar banyak hal tentang kuliner, seperti misalnya penggunaan bahan tambahan, product branding, packaging, taff management, financial management, product innovation, dan display produk. Selain teori yang diberikan, kami juga akan berkesempatan untuk praktek langsung dan mendapat feedback dari pakarnya. Harapannya, dengan adanya progam ini, usaha kami menjadi semakin berkembang dan semakin lebih maju. Selain itu, usaha yang kami jalankan dapat memberikan dampak sosial yang lebih luas dari pada sebelum kami mengikuti kegiatan ini.

Untuk keseruan sewaktu pelatihan bakal saya share di postingan berikutnya ya....
Mari bergerak untuk Indonesia tercinta 

Goodluck!


Sunday, 14 July 2019

SIAP Day 3: Managing Impact

14 Juli 2019

Hari ini adalah hari ketiga SIAP Bootcamp yang diadain di Solo. Panitia SIAP selalu menyiapkan materi baru untuk setiap harinya dan hari ini, kami belajar tentang MANAGING IMPACT. Bagaimana cara mengukur dampak dari SE kita terhadap masyarakat dan seberapa besar? Siapa saja yang akan menerima dampak dari SE kita dan bagaimana serta dalam bentuk apa?. Pertanyaan-pertanyaan tadi dijawab pad asesi hari ini.

SE impact management dapat dilihat dari tiga segi, yakni measure, manage and maximise. Measure ditujukan untuk mengukur hal-hal kuantitatif, seperti pengeluaran, pendapatan, jumlah pelanggan dan jumlah pesanan. Sedangkan, manage digunakan untuk mengatur hal-hal seperti keuangan, sumber daya, ketersediaan bahan baku, dan kualitas produk. Yang terakhir adalah maximise yakni untuk memaksimalkan dampak terhadap masyarakat.

Ketika memiliki sebuah SE, harusnya kita melihat dari tiga perspektif, akibat (permukaan), masalah utama (yang ada di tanah) dan pusat permasalahan (akar masalah). Untuk mengatasi akar masalah, dapat diselesaikan dengan tiga hal, yakni must have (MH), good to have (GTH), dan additional (ADD). Sebagai contoh misalnya untuk mengatasi IRT yang bekerja musiman, untuk MHnya adalah memberikan pelatihan baru. Dengan adanya pelatihan baru, IRT bisa bekerja di mana saja, baik itu di SE kalian atau di SE orang lain. Sedangkan untuk GTH, bisa dilihat adanya kerjasama dengan Dinsos setempat untuk memberikan pelatihan dan pendampingan untuk IRT. Selain itu, Dinsos biasanya memberikan modal awal (dalam bentuk perlengkapan) yang dapat digunakan oleh IRT untuk membuka usaha mereka. Sedangkan untuk sisi ADDnya, saya memilih membentuk KUBE. Dengan adanya KUBE, masyarakat menjadi lebih mandiri dan dapat meningkatkan kerjasama mereka. 

Setelah terbentuk itu tadi, lalu disusunlah sebuah siklus kebutuhan yang dimulai dari INPUT-ACTIVITY-OUTPUT-OUTCOME-GOALS. OUTPUT cenderung ke profit sedangkan OUTCOME tidak hanya fokus ke profit tapi juga fokus ke dampak sosial yang ditimbulkan. 
Contoh 2.0:
- OUTPUT: meningkatkan julah produksi, meningkatkan jumlah konsumen
-OUTCOME: pendapatan IRT meningkat, produksi bertambah, IRT menjadi lebih terampil dan terlatih

Kalau tentang parameter, sebenarnya hal ini mirip dengan penelitian-penelitian pada umumnya, yakni bisa kualitatif atau kuantitatif atau mix method. Untuk instrument penelitian pun dapat disesuaikan dengan hasil data yang dipilih, seperti observasi, wawancara dan peer assessment. 

Sampai di sini dulu yaaa....
besok ak tulis lagi deh ...
bye...

Thursday, 11 July 2019

Beasiswa Slovakia

Alhamdulillah, rejeki itu selalu ada dan insyaAllah tidak akan ketukar. Satu bulan sebelum mendapat kabar tentang beasiswa TESOL Canada, saya mendapat kabar kalau saya menerima beasiswa dari Pemerintah Slovakia. Nominal beasiswa yang diberikan juga tidak tanggung-tanggung. 350 Euro selama satu bulan selama saya tinggal di sana (10 bulan). Selain itu, saya juga mendapat subsidi tiket pesawat sebesar 700 Euro. Lumayan banyak kan kalau dikurskan?.

Banyak hal yang saya lakukan untuk mendapatkan beasiswa ini, mulai dari waktu, pikiran, dan tenaga. Mondar mandir sana sini untuk mencari tanda tangan, ngisi form ini itu untuk kelengkapan. Banyak dah. Awal mula saya daftar beasiswa ini adalah karena program linguistics yang mereka miliki. Maklum, sebagai seorang pengajar bahasa dan pembelajar bahasa, instinc belajar dan meneliti bahasa langsung muncul. Banyak rencana yang saya ingin lakukan di sana. Mulai dari mini research, belajar bahasa dann budaya setempat, kolaborasi serta menikmati keindahan kota Slovakia. 

Setelah pengumuman keluar, dan muncullah nama saya. Satu-satunya dari Indonesia dan mendapat subsidi tiket pesawat (700 Euro). Alhamdulillah. Nah, kabar kurang sedapnya, subsidi tersebut dibayarkan ketika mau pulang. Berarti saya harus putar otak untuk mencari pendanaan untuk membeli tiket pesawat. Mondar mandir lagi untuk mencari celah untuk mendapatkan suntikan dana.  Ada yang menyarankan pinjam di bank. Ada pula yang menyarankan pinjam saudara. Setelah meminta second opinion dari beberapa pihak dan berserah diri, terpaksa beasiswa ini juga lepas dari tangan. 

Sebenarnya sangat disayangkan. Pihak universitas di Slovakia sudah setuju tentang semuanya, dari mulai hal besar, seperti housing dan course registration, sampai pretelan-pretelannya, seperti airport transfer, registrasi ke kepolisian setempat, dan buddy. Yah, apa mau dikata. Sudah berdarah-darah di depan untuk mendapatkan beasiswa dan setelah beasiswa di tangan, lepas, kembali ke dalam amplop. Lagi-lagi harus mengambil sikap positif dari hal ini. InsyaAllah akan datang rejeki yang lebih baik dari pada ini. Amiinnn


TESOL Canada

Ketika mendengar kata "beasiswa", mata langsung berbinar. Terlebih, beasiswa itu memberi dampak positif bagi lingkungan kita dan kita pribadi. Seperti mendapatkan beasiswa TESOL Canada ini ni...
Nah, pada tahun 2018, saya mencoba mengikuti sebuah kelas online dan ada tawaran untuk beasiswa TESOL Canada. Pertama yang saya lihat adalah bidang yang ditawarkan. Kebetulan, bidangnya tentang ESP, seperti business English dan English for Academic. Nah, makanya saya coba daftar.

Lalu, sekitar bulan Juli 2018 (tepat setahun lalu, euy) saya mendapat kabar kalau saya mendapatkan slot untuk beasiswa ini. Sangat wow kan (dan semoga saja bukan berita palsu ya). Nah berikut screenshot email dari TESOL Canada. Namun, dengan berat hati harus ikhlas melepas beasiswa ini karena harus merogoh kocek $$$ untuk membayar $ 339 CAD (sudah termasuk pajak). Kalau dipikir-pikir, jumlah tersebut tidak seberapa dibanding dengan jumah beasiswa yang diberikan ($1850 CAD), tapi eh tetapi takdir berkata lain. Beasiswa TESOL Canada lepas di depan mata.

Ambil sisi positifnya aja, insyaAllah akan ada hal yang lebih baik... Amiiinnn. Saya g jadi ambil beasiswa tersebut tapi saya bisa sharing ke kalian. Well, buat kalian yang mau daftar beasiswa TESOL Canada, daftar aja dan untuk antisipasi beasiswanya lepas (seperti yang saya alami), mulai deh nabung dari sekarang untuk bayar biaya pendaftaran. Good luck!