Yogyakarta menjadi ikon penting diIndonesia, tidak hanya sebagai kota pelajar namun juga sebagai kota budaya dan kota sejarah. Salah satu tempat bersejarah yang bisa dikunjungi adalah Benteng Vredeburg yang terletak dikawasan nol kilometer, atau tepatnya sebelah barat taman budaya atau yang lebih dikenal dengan the window of Jogja dan sebelah utaranya Monumen perjuangan.
UGM Tempo dulu |
Didalam ruang diorama itu, para pengunjung bisa melihat perjuangan para pahlawan dan keadaan kota Yogyakarta pada jaman dahulu, seperti kondisi UGM pada puluhan tahun silam.
Selain itu, dengan hadirnya layar sentuh untuk informasi diantara dua showroom diorama memudahkan pengunjung untuk mengakses informasi dengan sangat mudah, meski ada beberapa yang tidak berfungsi. Ketika memasuki diorama 3, janganlah terkejut jika gelap, karena lampu yang dinyalakan sedikit. Penyebab sedikitnya penerangan di diorama 3 ini kurang saya pahami, entah itu untuk menghemat daya, atau karena sudah siang, atau karena memang disengaja sedemikian rupa untuk menciptakan suasana yang sedikit seram.
Diorama 3 |
Benteng vredeburg bisa dibilang memiliki area yang luas dan akan sangat melelahkan jika berkeliling dengan berjalan kaki, oleh karena itu disana ada sepeda, tapi jangan salah, para pengunjung harus menyewanya jika mereka mau memakainya. Benteng vredeburg penuh sejuta pesona dan kerap sekali dijadikan tempat untuk berfoto ria para potografer baik itu lokal, nasional maupun internasional. Yah, tidak gratis sih, para potografer tersebut harus melakukan administrasi dahulu dan mereka akan mendapat hak yang lebih dari pada pengunjung biasa.
Masih banyak lagi sudut – sudut yang menarik di benteng vredeburg ini dan pantas kiranya bagi anda para pengunjung, baik lokal ataupun nasional bahkan mancanegara menyempatkan diri singgah sebentar di gedung tua yang penuh makna ini..
No comments:
Post a Comment