Tuesday, 20 November 2012

Pandangan Ilmuwan terhadap perubahan iklim, badai yang dahsyat


Oleh Seth Borenstein, Associated Press, Washington | Lingkungan | Rabu, Oktober 31 2012, 9:47
Diterjemahkan oleh Sri Rejeki
Rising water from the Hudson River overtakes a bank drive through in Edgewater, N.J., on Monday, as Hurricane Sandy lashed the East Coast. In the background is the historic ferry boat named the Binghamton, swamped by the waves. Hurricane Sandy continued on its path Monday, as the storm forced the shutdown of mass transit, schools and financial markets, sending coastal residents fleeing, and threatening a dangerous mix of high winds and soaking rain. (AP/Craig Ruttle)
Luapan air dari sungai Huson menggenangi jalanan sepanjang jalan Edgewater, N.I pada hari senin, sewaktu baday Sandy menyerang pantai timur. Di foto adalah ferry bersejarah yang bernama Binghamton, dibanjiri oleh ombak. Badai Sandy berlangsung dari hari senin, sewaktu bada mengakibatkan lumpuhnya transportasi, sekolah dan pasar modal, memaksa warga sepanjang pantai untuk mengungsi karena adanya ancaman angin rebut dan rendaman air akibat hujan lebat.(AP/Craig Ruttle)

Ilmuwan iklim, Michael Oppenheimer, berdiri sepanjang sungai Hudson dan melihat penelitiannya datang dalam bentuk badai Sandy yang melintas melalui New York.
Delapan bulan sebelumnya, Profesor universitas Princeton melaporkan bahwa apa yang biasa terjadi dalam satu abad yakni banjir yang menghancurkan akan segera terjadi dalam kurun waktu tiga sampai dnegan dua puluh tahun. Dia menyalahkan pemanasan global karena mendorong permukaan laut dan mengubah pola badai.
“New York sekarang sangat rentan terhadap badai yang menyebabkan banjir bandang yang cukup berbahaya” tulis professor tersebut.
Lebih dari dua belas tahun, Oppenheimer dan ilmuwan iklim lainnya telah mengingatkan tentang resiko terhadap badai  dan banjir yang cukup serius di New York. Pada tahun 2000, federal melaporkan tentang akibat pemanasan global di Amerika dan memperingatkan secara khusus akan kemungkinan hal tersebut.
Mereka masih mengatakan bahwa itu tidak adil jika menyalahkan perubahan iklim atas terjadinya badai Sandy dan kerusakan yang ditimbulkan. Mereka diperingatkan bahwa mereka tidak dapat menyimpulkan hubungan antara suatu badai dengan pemanasan global, dan apapun hubungan tersebut tidak jelas dan mudah seperti yang aktifis lingkungan mungkin perdebatkan.
“Penyebab dari badai ini sepertinya dipengaruhi oleh perubahan iklim, tapi secara keseluruhan badai sulit untuk dikaitkan dengan pemanasa global,” ungkap Andrew Weaver, ilmuwan iklim dari universitas Victoria di Kanada.
Beberapa elemen dari badai Sandy dan kengeriannya sepertinya dipengaruhi oleh perubahan iklim, ungkap beberapa ilmuwan iklim.
Pertama, adanya peningkatan level air laut. Tinggi level air sekitar New York hampir 1 kaki ( sekitar 0,3 meter) dimana lebih tinggi dari pada seratus tahun yang lalu, ungkap ilmuwan Iklim Universitas Negeri Pennsylvania, Michael Mann.
Menambahkan, suhu dari samudra atlantik, kira – kira 2 derajat farenheit ( 8 derajat celcius) lebih hangat dari suhu rata – rata satu abad yang lalu, jelas Katharine Hayhole, seorang ahli iklim dari Universitas Teknologi Texas. Air yang lebih hangat mensuplai badai.
Bada Sandy menyapu bagian aliran teluk bagian utara yang mana lebih hangat dari pada yang lainnya yang menghubungkan Caribbean ke Ireland, ungkap Jeff Masters, direktur meteorology untuk pelayanan public untuk cuaca bawah tanah.
Badan meteorologi juga menginformasikan bahwa akan ada lebih banyak badai di akhir musim dan setelah musim. Sebuah penelitian pada tahun 2008 mengatakan bahwa musim badai Atlantik kelihatannya akan mulai lebih awal dan lebih lama akan tetapi tidak ditemukan hubungan secara khusus dengan pemanasan global. Pada umumnya, ada sebelas nama badai atlantik. Dua tahun yang lalu diketahui ada 19 dan 18 nama badai. Tahun ini, ada 19 nama badai dalam kurun waktu satu bulan.
Setelah bertahun tahun atas ketidaksetujuan, ilmuwan iklim dan badai telah menyimpulkan bahwa aka nada lebih sedikit badai pada iklim hangat. Tapi, badai tersebut akan berkembang menjadi lebih kuat dan lebih basah.
Badai Sandy  yang belum pernah terjadi sebelumnya mengarah tajam ke kiri  kearah New Jersey. Biasanya, badai tetap mengarah ke utara dan kembali ketimur menjauh dari laut. Tetapi bubungan yang kuat dari pusat tekanan tinggi diatas Greenland menghalangi badai Sandy dari arah utara atau timur, berdasarkan pusat badai nasional.
Jennifer Francis dari universitas Rutgers, yang mana seorang ahli dalam bagaimana kehangatan Artic mempengaruhi pola cuaca yang cukup ekstrim, mengatakan bahwa hangat yang terjadi akhir – akhir ini di daerah Artic mungkin telah berperan dalam memperbesar atau memicu daerah bertekanan tinggi. Tapi dia menerangkan bahwa itu belum tentu jelas apakan hangat tersebut mempengaruhi pada badai sandy.
Sementara komponen dari badai Sandy seperti terhubung dengan pemanasan global, “kebanyakan itu normal, mungkin itu sekitar 80 atau 90 persen alami,” kata Gerald North, seorang professor di bidang iklim di universitas Texas A & M. “Hal ini terjadi, seperti kekeringan. Itu merupakan hal yang wajar.”
Pada hari selasa, Mayor New York, Michael Bloomberg, dan Gubernur New York, Andrew Cuomo, mengatakan mereka tidak dapat membantu namun memperhatikan kejadian yang ekstrim seperti Badai Sandy yang menyebabkan lebih banyak masalah.
“Apapun sekarang sudah jelas yakni badai yang pernah kita tangani di tahun kemarin atau tahun tahun yang lalu, baik disekitar Negara ini atau didunia ini, lebih banyak dan bervariasi dari sebelumnya,” tegas Bloomberg. “Entah itu pemansan global atau apa, saya tidak tahu. Tapi, kita akan menyelesaikan masalah tersebut.”
Cuomo menyebut peruabahan sebagai “ kenyataan yang baru.”
“Seseorang mengatakan bahwa tidak ada perubahan yang cukup dramatic dalam pola cuaca, saya pikir menolak realita,” tegas Cuomo. “Saya bilang ke president dihari setelahnya:’Kita memiliki banjir seratus tahun setiap dua tahun sekarang.”
Untuk hasil penelitiannya yang diterbitkan, Oppenheimer mempelajari catatan banjir di kota New York pada tahun 1821. Banjir yang terjadi karena badai Sandy bahkan lebih tinggi. Kerusakan minggu ini diasumsikan oleh kenaikan level permukaan air laut delapan tahun yang lalu, yang mana lebih tinggi dari pada rata rata didunia karena geografi pantai yang tidak umum dan laut saat ini. Oppenheimer berjalan dari rumahnya di Manhattan ke sungai pada senin sore untuk melihat badai.
“Kita tahu hal tersebut akan terjadi, tapi kamu tahu perbedaan antara berdiri disana dan melihat itu terjadi,” kata Oppenheimer melalui pesawat telepon. “Kamu tidak bisa membayangkannya sebelum kamu melihatnya sendiri.”

No comments:

Post a Comment